00.27

HAKIKAT HIDUPKU

Hidup benar-banar tak bersahabat denganku. Juga bagi keluargaku. Kehidupan yang tidak pernah aku rasakan kedamaian dan kebahagiaan. Padahal aku ini ada dan merasakan. Semua yang aku lakukan bagaikan sia-sia saat kata-kata busuk dan ocehan itu keluar dari mulut keduanya dengan serentak saling bersahut-sahutan. Aku bingung???? Inikah hadiah atas pengorbanan dan baktiku pada mereka. Tetesan air mata inikah yang harus aku perlihatkan pada dunia saat hatiku menangis. Saat tubuh ini tak berdaya dengan kenyataan yang ada. Kenyataan pahit yang terpaksa harus aku telan mentah-mentah demi kasih sayangku padamu…namun, haruskah aku sembunyi dari pandangan mata batin mereka saat pertengkaran itu terjadi??? Haruskah aku simpan dalam-dalam mutiara yang keluar dari relung hati terpahit yang pernah aku rasakan??? Aku tak mau mereka tahu kalau aku menangis saat pertengkaran menghadangku. Tapi, bagaimana lagi…….??? Rasanya aku tak sanggup menahan semua masalah ini. Masalah yang setiap saat bisa saja mematikanku dengan virus yang dibawanya. Benar-benar aku ingin keluar dari masalah ini. Apakah yang harus aku lakukan??? Aku ingin bebas menghirup udara segar tanpa derita apapun yang sering kali membelitku. Pantaskah aku merasakannya?????

Kebahagiaan itu hanya berlalu begitu saja saat semua berkumpul. Sekarang, musnalah semuanya. Yang tertinggal hanyalah relung-relung hati yang perih dengan rindu akan datangnya kebahagiaan itu lagi. Kapankah aku akan merasakan semua itu??? Kebahagiaan yang akan membawaku pada sebuah mimpi dalam taman dengan bunga dan sejuta orang yang tersenyum melihatku karena jerih payahku. Adakah pangeran yang datang padaku, yang akan membawa kehidupan surga dalam kehidupanku??? Kehidupan yang paling aku tunggu-tunggu. Semoga suatu hari nanti semua yang aku impikan bisa terwujud. Walaupun aku harus berusaha bersabar.

Aku ingin hidup seperti karang yang tak akan roboh dan rapuh walaupun terhempas ombak lautan yang maha dahsyat. Aku ingin tetap hidup dalam senyum orang-orang yang mengharapkan senyum dan keringatku. Sehingga ibu akan bahagia dalam dekapan kasih sayangku.

0 komentar: