00.32

A. Definisi / Pengertian Pidato

Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada orang banyak. Contoh pidato yaitu seperti pidato kenegaraan, pidato menyambut hari besar, pidato pembangkit semangat, pidato sambutan acara atau event, dan lain sebagainya.

Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang mendengar pidato tersebut. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik di depan publik / umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karir yang baik.

C. Jenis-Jenis / Macam-Macam / Sifat-Sifat Pidato

Berdasarkan pada sifat dari isi pidato, pidato dapat dibedakan menjadi :
1. Pidato Pembukaan, adalah pidato singkat yang dibawakan oleh pembaca acara atau mc.
2. Pidato pengarahan adalah pdato untuk mengarahkan pada suatu pertemuan.
3. Pidato Sambutan, yaitu merupakan pidato yang disampaikan pada suatu acara kegiatan atau peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu yang terbatas secara bergantian.
4. Pidato Peresmian, adalah pidato yang dilakukan oleh orang yang berpengaruh untuk meresmikan sesuatu.
5. Pidato Laporan, yakni pidato yang isinya adalah melaporkan suatu tugas atau kegiatan.
6. Pidato Pertanggungjawaban, adalah pidato yang berisi suatu laporan pertanggungjawaban.

D. Metode Pidato

Teknik atau metode dalam membawakan suatu pidatu di depan umum :
1. Metode menghapal, yaitu membuat suatu rencana pidato lalu menghapalkannya kata per kata.
2. Metode serta merta, yakni membawakan pidato tanpa persiapan dan hanya mengandalkan pengalaman dan wawasan. Biasanya dalam keadaan darurat tak terduga banyak menggunakan tehnik serta merta.
3. Metode naskah, yaitu berpidato dengan menggunakan naskah yang telah dibuat sebelumnya dan umumnya dipakai pada pidato-pidato resmi.

E. Persiapan Pidato

Sebelum memberikan pidato di depan umum, ada baiknya untuk melakukan persiapan berikut ini :
1. Wawasan pendengar pidato secara umum
2. Mengetahui lama waktu atau durasi pidato yang akan dibawakan
3. Menyusun kata-kata yang mudah dipahami dan dimengerti.
4. Mengetahui jenis pidato dan tema acara.
5. Menyiapkan bahan-bahan dan perlengkapan pidato, dsb.

Teknik Penyajian Berpidato yang Baik
Dalam menyampaikan materi pidato diperlukan strategi penyampaian yang
baik, hal ini di maksud agar menarik simpati pendengar. OLeh karena itu,
di bawah ini adalah beberapa Teknik penyampaian pidato yang baik .
1) Menggunakan bahasa yang mudah dipahami pendengar.
2) Menggunakan contoh dan ilustrasi yang mempermudah pendengar dalam
memahami konsep yang abstrak apabila diperlukan.
3) Memberi penekanan dengan cara mengadakan variasi dalam gaya penyajian.
4) Mengorganisasikan materi sajian dengan urut dari hal mudah ke hal yang
sulit dan lengkap.
5) Menghindari penggunaan kata-kata yang meragukan dan berlebih-lebihan.

6) Program atau materi disajikan dengan urutan yang jelas.
7) Berikan ikhtisar butir-butir yang penting, baik selama sajian maupun pada
akhir sajian.
Gunakan variasi suara dalam memberikan penekanan pada hal-hal yang
penting.
9) Kejelasan lafal, intonasi, nada, dan sikap yang tepat agar pendengar tidak
bosan atau terkesan monoton.
10) Membuat dan mengajukan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman
pendengar, minat pendengar, atau sikap pendengar, jika diperlukan.
11) Menggunakan nada suara, volume suara, kecepatan bicara secara bervariasi.
12) Menggunakan bahasa tubuh yang mendukung komunikasi Anda dengan
pendengar.


Yang paling tinggi dan paling luas cakupannya adalah dakwah. Di dalam dakwah ada beberapa jenjang aktifitas. Salah satunya adalah tabligh. Jadi tabligh itu bagian dari dakwah, tetapi dakwah bukan hanya semata-mata tabligh. Selain tablig, dalam jenjang aktifitas dakwah juga mengenal taklim. Yang bersifat lebih intensif dari sekedar tabligh. Ada juga takwin, yang jauh lebih intensif lagi dari taklim dan tabligh.

Tabligh sendiri berarti menyampaikan. Dari kata ballagha - yuballighu. Di dalam tabligh, yang menjadi inti masalah adalah bagaimana agar sebuah informasi tentang agama Islam bisa sampai kepada objek dakwah. Tapi tidak ada tuntutan lebih jauh untuk mendalami suatu masalah itu.

Berbeda dengan taklim, di mana intensitasnya lebih dalam. Orang-orang yang masuk dalam program taklim punya beban lebih, yaitu belajar dan mendalami masalah-masalah yang lebih dari ajaran Islam.

Sedangkan istilah khutbah dan ceramah sesungguhnya merupakan media dalam bertabligh. Khutbah itu identik dengan khutbah jumat, yang hukumnya wajib diselenggarakan tiap hari Jumat. Meski pun di luar khutbah jumat juga kita mengenal adanya khutbah nikah, khutbah ''Idul Fithri dan ''Idul Adha. Sedangkan ceramah sifatnya agak bebas, tidak ada ketentuan waktu dan kesempatannya. Misalnya ceramah maulid, pengajian dan sejenisnya.

Khutbah Jumat

Khutbah jumat punya syarat dan rukun yang tidak boleh ditinggalkan, sebab terkait erat dengan sah atau tidaknya sebuah ibadah mahdhah. Sedangkan ceramah agak bersifat bebas, bisa dilakukan kapan saja, oleh siapa saja, dalam event apa saja, dan tidak punya syarat dan rukun.

Rukun Khutbah Jumat:
Mengucapkan hamdalah.
Mengucapkan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Menyampaikan wasiat atau pesan untuk taqwa.
Membaca sebagian ayat Al-Quran pada salah satu dari dua khutbah (sebaiknya di khutbah pertama).
Mendoakan umat Islam pada salah satu dari dua khutbah (sebaikya di khutbah kedua).

Syarat Sah Khutbah Jumat:
Khatibsuci dari hadats kecil dan besar.
Khatibsuci dari najis baik di tubuh, pakaian maupun tempat.
Khatibmenutup aurat seperti shalat.
Khatibberdiri bila mampu.
Khatibduduk di antara dua khutbah.
Khutbah pertamabersambung dengan khutbah kedua.
Khutbah keduabersambung dengan shalat Jumat.
Rukunnyayang paling asasi disampaikan dalam bahasa Arab, meski tambahannya boleh dengan bahasa selain Arab.
Khutbah itu didengarkan/dihadiri oleh minimal 40 orang yang wajib atasnya shalat jumat (mazhab Asy-Syafi''i)
Khutbah dilakukan masih pada waktu Dzhuhur

Pada waktu khutbah Jumat, memang diharamkan berbicara. Karena itu kalau ingin menyelenggarakan shalat Jumat yang kebanyakan dihadiri oleh anak-anak, perlu penanganan khusus sebelumnya. Pelajaran shalat yang pertama kali buat anak-anak itu bukan bagaimana bacaan shalat atau gerakannya, tetapi bagaimana adab berada di masjid.

Pendidikan adab di dalam masjid ini harus bisa menjadi anak-anak itu beisa tenang di dalam masjid, baik saat shalat jumat, atau pun shalat lainnya. Dan jangan sekali-kali melepas anak masuk ke masjid sebelum dia dinyatakan lulus dalam pendidikan adab di dalam masjid.

Rasulullah SAW memang memerintahkan agar kita menyuruh anak usia 7 tahun untuk shalat, tetapi bukan dimulai dari masjid. Jadi jangan langsung dibawa ke masjid, sementara anak itu belum dibekali dengan adab-adab berada di masjid.

Ini kesalahan paling fundamental dari kebanyakan kita, yaitu kita hanya membekali mereka dengan gerakan dan bacaan shalat, tetapi tidak pernah memastikan bahwa anak itu sudah punya bekal tentang adab-adab berada di masjid. Sehingga masjid menjadi riuh dan bising dengan kehadiran mereka.

Maka anak-anak itu perlu mendapat terapi dan pelatihan yang sangat mendasar tentang adab berada di masjid. Entah bagaimana cara dan tekniknya, pokoknya mereka harus diajarkan bagaimana masuk masjid dan beribadah dengan tenang, khusyu'' dan tidak bersuara saat khutbah disampaikan. Sekedar memarahi dan melarang mereka untuk tidak ribut dan dilakukan hanya saat khutbah jumat adalah pekerjaan yang sia-sia, bahkan menghilangkan pahala jumat.


. Teknik mempersiapkan pidato.

Menentukan tujuan. Biasanya dinyatakan dalam tema atau judul pidato.

Memahami pendengar. Apakah hadirinnya anak-anak atau dewasa, laki-laki atau perempuan, bagaimana tingkat pendidikannya, lingkungan masyarakatnya, jenis forumnya, bagaimana tanggapannya dan lain sebagainya.

Menyusun pidato dengan baik. Bilamana perlu dibuatkan naskah dengan didukung referensi yang sesuai.

Berlatih dengan serius, baik materi, vokal, bahasa, gaya, intonasi dan lain sebagainya.

Mempersiapkan diri, baik fisik maupun mental, terutama rasa percaya diri.

Menghadiri forum sebelum acara dimulai.

Teknik melaksanakan Pidato

Berpenampilan rapi dan sopan disesuaikan dengan forum.

Menyampaikan pidato dengan tenang, penuh rasa percaya diri dan menghargai pendengar.

Menguraikan pidato secara sistimatis. Bilamana perlu diselingi dengan humor (bukan lelucon).

Menerangkan permasalahan secara jelas, argumentatif dan dapat didengar maupun dimengerti para hadirin.

Mengatur dan memperhatikan waktu bicara.

Bila terjadi kekurangan atau kekhilafan tidak segan untuk meminta ma’af.

Membuka dan mengakhiri pembicaraan dengan salam.


A. Pengertian ceramah

Ceramah dalam kamus bahasa Indonesia adalah pidato yang bertujuan yang bertujuan memeberikan nasehat dan petunjuk-petunjuk sementara ada audiensi yang bertindak sebagai pendengar.
Dengan melihat kepada pengertian diatas ceramah dapat diartikan sebagai bentuk dari dakwah yaitu dakwah bil-kalam yang berarti menyampaikan ajaran-ajaran, nasehat, mengajak seseorang dengan melalui lisan:

1. Ceremah umum

Ceramah adalah pesan yang bertujuan memberikan nasehat dan petunjuk-petunjuk sementara ada audiens yang bertindak sebagai pendengar.sedangkan
Umum adalah keseluruhan umtuk siapa saja, khlayak ramai, masyrakat luas, atau lazim. Jadi ceramah umum adalah pidato yang bertujuan untuk memberikan nasehat kepada khalayak umum atau maysrakat luas.Didalam ceramah umum ini keseluruhannya bersifat menyeluruh tidak ada batasan-batasan apapun baik dari audiens yang tua muapun muda,materinya juga tidak ditentukan sesuai dengan acara.
Contohnya:

2. Ceranah khusus

Pengertian ceramah sudah dipaparkan seperti yang diatas akan tetapi kali ini akan dipaparkan pengertian dari ceramah khusus itu sendiri yang mana khusus adalah tersendiri,istimewa, taka ada yang lain, jadi ceramah khusu itu sendiri berarti cermah yang bertujuan untuk memberikan nasehat-nasehat kepada mad’u atau khalayak tertentu dan jug abersifat khusus baik itu materi maupun yang lainnya. Sedangkan dalam ceramah khusus banyak batasan-batasan yang dibua mulai dari audiens yang sesuai dengan yang diinginkan dan materi juga yng menyesuaikan denagn keadaan.contoh: Peringatan haru besar islam (PHBI) seperti Is ra’miraj,mauled nabi, bulan puasa dll.

B. Komponen-komponen Ceramah
Komponen-komponen atau unsur-unsur ceramah sama saja dengan komponen-komponen dakwah:

1. Da’I (Penceramah)
Seorang da’I atau pencermah harus mengetahui bahwa dirinya adalah seorang da;I atau pencermah artinya sebelum menjadi pencermah perlu mengetahui apa tugas dari pencermah,modal dan bekal itu sendiri atas apa yang harus dimiliki oleh seorang pencermah.

2. Mad’u
Mad’u atau audiens merupakan sebagai penerima nasehat-nasehat. Audiens bermacam-macam kelompok manusia yang berbeda mulai dari segi intelektualitas, status ekonomi, status social, pendidikan, jenis kelamin dll.

3. Materi
Agar lebih menggugah pemikiran para audiens untuk mendengrkan materi-materi tang diberikn oleh sang pencermah oleh sebab itu harus dapat memiliki bahan yang tepat atau menarik agar si mad’u tertarik, dan sesui denagan pokok acara maateri yang akan disampaikan harus betuk-betul dikuasai sehingga penampilan penuh keyakinantidak ragu,dan juga sampai menghilangkan konsentrasi dirinya sndiri.
Denagn itu materi hartu di susun secara sisitematis dengan artian judul,isi dan acara tersebut sifatanya betul-betul mempunyai hubungan sehingga pembahasan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

4. Metode Ceramah
Metode ceramah yaitu sebuah metode dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan saecara lisan kepada mad’u yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Muhibbin Syah, (2000). Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham mad’u.
Sedangkan metode dakwah adlah cara-cara yang dipergunakan oleh seorang da’I guna menyampaikan materi.simber metode cermah adlah alquran dan hadis menunjukkan begitu besarperannya mewtodw dalam berdakwah.

5. Media dakwah
Media adalah alat yang digunakan umtuk menyampaikan materi ceramah kepada mad’u diantara media dalam berceramah adalah sangat banyak akan tetapi disini akan di paparkan sedikit mengenai apa saja media dalam ber cernah itu sendiri:

Berdakwah pada zaman sekarang tidak hanya bisa dilakukan oleh para mubaligh dimasjid, tetapi bisa dilakukan dengan banyak cara dan banyak tempat banyak media yang bisa digunakan pada zaman sekarang sebagai media dakwah seperth Televisi, Koran, majalah, Buku, lagu dan internet. seperti yang dilakukan oleh beberapa group musik nasyid yang menggunakan lagu sebagai media dakwah.

Dakwah juga bisa dilakukan melalui sebuah tulisan seperti cerpen, cerbung, cergam dan bahkan novel bisa disisipkan nilai-nilai dakwah didalamnya. Beberapa penulis juga sudah melakukan hal ini. Dan bahkan sekarangpun beberapa ustadz juga telah menulis buku hal ini tentunya juga sebagai suatu media dakwah. Sehingga diharapkan dakwah yang berupa nasehat ajakan untuk kemaslahatan umat bisa sampai kepada seluruh lapisan golongan masyarakat Yang memiliki latar belakang ekonomi dan pendidikan yang berbeda-beda.