21.40

Manusia Gerobak, Hadiah Ulang Tahun Jakarta

                                      Manusia Gerobak, Hadiah Ulang Tahun Jakarta 

Dua atau tiga tahun yang lalu kita pernah dikejutkan oleh kedatangan para pengungsi Vietnam ke Indonesia, karena terjadi konflik internal di negaranya. Berbulan-bulan lamanya mereka berlayar di lautan dengan menggunakan perahu, sebelum akhirnya mendarat di Indonesia. 

Keadaan manusia perahu itu sangat memprihatinkan. Tubuh mereka kurus, wajah mereka tampak pucat, dan tak sedikit dari mereka yang terserang wabah penyakit seperti diare, tipus, gatal-gatal dan penyakit yang umumnya menjangkiti para pengungsi. Dan tentu saja keberadaan mereka menambah panjang list masalah yang terjadi di negeri. 

Ada yang lebih memprihatinkan dari keberadaan manusia perahu, yaitu keberadaan manusia gerobak. Dan keadaan ini menjadi lebih memprihatinkan, 
karena manusia gerobak bermukim di jantung kota Jakarta. 

Jum’at sore, salah satu stasiun televisi swasta terkenal, menayangkan potret manusia gerobak. Ya, manusia gerobak, mereka mendapat julukan demikian karena mereka tidak memiliki rumah sebagai tempat mereka berteduh. Mereka tidur dan menetap di dalam sebuah gerobak. 

Pardan, demikian salah satu nama manusia gerobak itu. Ia dan seorang putrinya yang masih kecil, telah bertahun-tahun menghabiskan waktunya bersama gerobak. Gerobak Pardan bukan gerobak yang menyerupai rumah, bukan pula gerobak yang dimiliki oleh para tukang rokok yang kerap kita jumpai di trotoar jalan. Gerobak Pardan adalah gerobak terbuka tak lebih berukuran 1 x 2 meter2, gerobak yang sama digunakan oleh para pengangkut sayur di pasar. 

Untuk menyambung hidup, Pardan yang pernah bekerja di sebuah toko, memungut kertas dan plastik bekas dari bak-bak sampah rumah-rumah besar di kawasan elit Menteng. Menjadi pemulung, demikian tepatnya profesi yang di geluti Pardan saat ini. 

Setiap hari Pardan mengais sampah di kawasan elit Menteng itu, dengan menggunakan gerobaknya. Gerobak itu menjadi alat angkut sampah bagi Pardan di siang hari, dan berubah menjadi tempat untuk tidur di malam hari. 

Bila malam tiba, Pardan memakirkan gerobaknya ke salah satu taman di wilayah Menteng. Ia segera mengeluarkan barang rongsokan yang ada di dalam gerobaknya, dibersihkannya gerobak tersebut, di beri alas kardus, dan di tataki kain batik lusuh, kemudian Pardan meletakkan anaknya yang berusia lima tuhun itu ke dalam gerobak. Sedang ia sendiri tidur di sebelah gerobak dengan menggunakan alas kardus. Deru kendaraan yang lalu lalang disekitarnya tidak membuat matanya sulit untuk terpejam. Pardan sudah sangat bersahabat dengan suara-suara kendaraan itu. Baginya deru kendaraan itu babgaimana irama musik penghantar tidur. Bila hari hujan, Pardan beserta si buah hati segera masuk ke dalam gerobak, dan segera menutup gerobak dengan selembar plastik bening. 

Demikian Pardan dan putri kecilnya menghabiskan waktu bersama gerobaknya. Bukan keinginan Pardan untuk terus dalam kondisi yang sangat memprihartinkan itu. Kerasnya kehidupan di ibukota menghendaki dirinya untuk bertahan sebagai manusia gerobak. 

***** 

Pardan, adalah salah satu gambaran potret buram kota Jakarta. Masih banyak lagi Pardan-Pardan yang lain, yang hidup sebagai manusia gerobak. 

Keberadaan manusia gerobak di kota metropolitan ini, seharusnya menjadi perhatian serius pemerintah kota. Sehingga kebijakan pembangunan di ibukota negara ini tidak melulu berorientasi kepada pembangunan fisik semata, tetapi harus juga memperhatikan masalah masyarakat miskin. Karena keberadaan masyarakat miskin sangat rentan untuk menimbulan prahara sosial. Kesenjangan sosial yang sangat tajam diantara kaum kosmopolitan Jakarta dengan masyarakat miskin, dapat dengan mudah mencetus konflik sosial. Dan bila keadaan ini terus berlangsung, beragam kejahatan akan mudah muncul kepermukaan. Oleh karena diulang tahun kota Jakarta ke-478 ini, pemerintah kota Jakarta harus segera melakukan tindakan, sebelum hadiah bom waktu sosisal itu meletus. Bukankah tindakan kriminal amat mudah terlahir dari perut yang keroncongan?

21.03

Tahun Baru Manusia Gerobak

Tahun Baru Manusia Gerobak

Tahun 2008 telah tiba. Ada yang merayakannya dengan kembang api, pesta dan berbagai kegiatan cantik lainnya. Kebetulan semalam kami sekeluarga tertidur, sehingga tidak sempat “melek akhir tahun” saat kalender berganti ke angka 2008. Semalam cuma sempat melihat akting Julia Estelle di film Kuntilanak, tapi nggak sampai selesai. Nembang maning..nembang maning. Kami lebih suka melihat akting Dudee di sinetron “Cahaya”. Usai “Cahaya”, disambung sinetron “Kasih” dimana Giovani Tobing menampilkan kepiawaian aktingnya, dan kami pun terbang ke republik mimpi. Bangun pagi, langsung bayar hutang, kirim email ke teman Jepang sebagai pengganti “nengajo”. Selamat tahun baru !


Acara “Reportase Sore” TransTV ini menceritakan bagaimana berbagai lapisan rakyat menyambut tahun baru. Banjir bengawan Solo di akhir tahun membuat sebagian penduduk masih melewatkan malam-malam dingin dalam pengungsian. Kekurangan makan maupun obat-obatan ada dimana-mana. Yang tidak kebagian banjir pun, tidak semua merayakan dengan kegembiraan. Bagian akhir reportase menceritakan kehidupan “manusia gerobak”, demikian reporter TV menyebutnya. Sepasang suami istri -Wagimin- yang bekerja sebagai pemungut sampah di Jakarta, tidak merasakan perbedaannya dengan tahun kemarin. Mereka tetap saja melakoni profesinya yang sudah dijalani 10 tahun, mendorong gerobak ke sana kemari, memungut sampah. Sepertinya bapak/ibu Wagimin tidak memiliki tempat tinggal menetap di Jakarta. Di malam hari mereka beristirahat di gerobak-nya. Penghasilan mereka paling banter hanya Rp 20 ribu,- perhari. Itupun mereka kirimkan kepada anak semata wayang-nya di Cirebon, kota asal yang mereka tinggalkan 10 tahun yll. untuk mencari nafkah di Jakarta. Saya tidak bisa bayangkan, bagaimana mereka makan sehari-hari. Di Jakarta, mencari menu makanan dibawah Rp 5000,- pun sudah sangat sulit. Mie ayam pun sudah seharga Rp 4000,- Sedihnya, di Jakarta, orang seperti mereka pun ternyata tidak sedikit. Entah kapan mereka bisa tersenyum menatap pergantian tahun.

04.52

Kuda Berkacamata Hitam

Di ambil dari dongengmotivasi.com karya mas cosa

Buat teman-temanku kelas sembilan Mts YKUI Sambogunung, sangat inspiratif


Kaku adalah kuda yang paling gagah di hutan. Tidak hanya gagah, ia pun kuat dan dapat berlari dengan cepat. Saking hebatnya, warga hutan yang lain memberikan gelar “Kuda Perkasa” padanya. Disingkat “kuper”, hehehe.

Sayangnya, perilaku Kaku tidak sehebat kemampuannya. Karena merasa dirinya yang paling jago, ia menjadi sombong dan sering menganggap remeh orang binatang lain. Tabiat buruknya yang lain adalah selalu ingin dipuja. Itu sebabnya ia iri 1/2 mati terhadap Horas.

Ya, Horas adalah kuda gemuk yang cenderung pendiam. Walaupun begitu, penghuni hutan lainnya senang kepadanya karena ia suka menolong dan ramah. Berbeda 180 derajat dengan Kaku.

Suatu hari Kaku pun mendatangi Horas yang sedang makan rumput di pinggir sungai.

“Hei Horas, ayo kita berlomba mengelilingi bukit timur itu”, tantang Kaku tanpa berbasa-basi. “Aku ingin tahu, siapa diantara kita yang paling hebat”.

Horas menoleh dengan santai ke arah Kaku.

“Buat apa ah”, jawabnya, “Kan sudah jelas, kamulah kuda paling hebat di hutan ini. Aku jelas gak mungkin menang melawanmu.”

“Tidak peduli!”, tukas Kaku. Kasar. “Pokoknya aku ingin kita bertanding. Kalau tidak, aku akan hancurkan rumah kayu milik Bu Beri Berang-berang yang kamu buat untuknya bulan lalu.”

Horas tertegun. Ingatannya melayang ke Bu Beri. Badannya yang sudah tua. Bulu-bulunya yang mulai memutih. Tongkat penyangga jalannya.

“Baiklah”, ujarnya sambil mengangguk lirih. “Kapan kita bertanding?”

Kaku menjawab sambil tersenyum sinis, “Besok sore.”

Malamnya Kaku mulai membayangkan dirinya yang tengah berlari di bukit timur dengan gagah. Bulunya yang hitam berkilauan terkena cahaya matahari sunset. Kakinya yang kokoh menapak mantap di atas tanah bukit timur yang berbatuan menimbulkan suara yang keras.

Ketepok. Ketepok. Ketepok.

Mendadak ia terkikik. Ia membayangkan Horas yang gemuk berlari dengan terengah-engah menaiki bukit dan akhirnya tersungkur kecapekan.

“Kemenangan sudah jelas ada di tanganku.”, batin Kaku. “Apabila aku menang, penduduk hutan akan makin menyadari bahwa aku lah kuda terhebat di sini. Popularitasku pasti akan jauh melebihi Horas. Sekarang aku harus cari cara agar aku tampak keren di hadapan mereka saat masuk ke garis finish.”

Ia berpikir. Tiba-tiba ia teringat pada majalah mingguan “Kueren” yang ia beli minggu lalu. Kaku pun mengambil majalah tersebut dari laci lemarinya dan mulai membuka lembar demi lembar. Sampai akhirnya…

“Ini dia!!!”, teriak Kaku sambil menunjukkan jarinya tangannya ke sebuah iklan tentang kacamata hitam. “Dengan ini aku pasti akan tambah cool di depan warga hutan”.

Keesokan harinya, Kaku menyempatkan diri untuk pergi ke mall dan membeli kacamata hitam yang paling mentereng. Setelah bersiap dengan menggunakan tapal kudanya yang berbalut emas, ia pun bergegas menuju ke bukit timur, tempat ia akan bertanding dengan Horas.

Sesampainya di sana, tampak Horas sedang berbincang riang dengan teman-temannya. Ada Kuri si Kura-Kura, Nur si burung Nuri, dan bu Beri Berang-Berang. Warga hutan lainnya pun berjejer di sepanjang jalur, bersiap untuk menyaksikan lomba antara Horas dan Kaku.

“Ayo segera kita mulai”, kata Kaku sembari memakai kacamata hitamnya yang baru.

Horas memandang Kaku dengan wajah aneh. Perhatiannya tertuju pada kacamata hitam Kaku dan label harganya yang entah sengaja atau tidak, lupa dicopotnya.

Namun Horas tidak berkata apa-apa. Sebaliknya, ia meminta Nur untuk membantu memasangkan kacamata kudanya yang sudah agak butut.

Kedua kuda itu pun bersiap di garis Start. Pak Hori Harimau yang bertugas sebagai penjaga garis melambai-lambaikan bendera putih di depan mereka. Dalam hitungan ketiga, ia menurunkan bendera dengan bersemangat sambil berteriak lantang, “Mulai!!!”

Kaku langsung melesat. Julukannya sebagai “Kuda Perkasa” memang bukan main-main. Dalam hitungan detik, ia sudah tidak tampak di balik bukit. Sebaliknya, Horas melaju dengan sambil menjaga kecepatan dan staminanya. Ia sadari bahwa dalam urusan keduanya, ia bukan tandingan Kaku, oleh karena itu ia harus berhati-hati dan tidak boleh gegabah.

Kaku yang jauh memimpin di depan tertawa lebar-lebar sambil terus memacu kecepatannya. Ia sudah tidak kuasa lagi membayangkan kemenangannya. Di hadapannya sudah tampak Bukit Curam, bukit terakhir dari deretan Bukit Timur.

Bukit Curam terkenal sebagai bukit paling berbahaya di daerah itu. Berbatu dan memiliki sudut tanjakan yang sempit. Siapa saja yang tidak berhati-hati pasti akan celaka. Di sisi lain, pemandangan dari atas Bukit Curam cukup indah. Dari sana terlihat jelas pemandangan hutan serta danau Leka yang luas dan banyak ikannya. Warga hutan sering berkumpul di danau tersebut, baik untuk mandi maupun sekedar untuk bersantai dan bersosialisasi.

Beberapa langkah menuruni Bukit Curam, perhatian Kaku terpecah. Di bawah, tampak Kutik, kuda betina yang jadi incarannya sejak masa sekolah dulu, sedang mematut-matut tubuhnya di hamparan air danau yang jernih. Tidak lagi konsentrasi terhadap jalan di depannya, kaki kanan Kaku tanpa sengaja menabrak sebuah batu yang cukup besar. 

Kaku oleng. Ia terjungkal dan menggelinding ke sisi kiri bukit sebelum akhirnya mencapai garis finish barunya di sebuah kubangan tepat di samping Kutik yang melongo melihat adegan akrobat gratis.

Byurrrrr.

Sejurus kemudian, Kutik tertawa terbahak-bahak. ROTGLOL. Tanpa mempedulikan Kaku yang kesakitan setelah terguling-guling di bukit berbatu. Tanpa mempedulikan wajah Kaku yang merah padam. Tanpa mempedulikan kacamata hitam Kaku yang patah. Tanpa mempedulikan perasaan Kaku yang bingung antara menahan sakit dengan menahan malu.

Saat ia mencoba untuk berdiri (dengan diiringi tawa Kutik yang masih berkesinambungan), terdengar sorak sorai warga hutan. Rupanya Horas telah tiba di garis finish. Agak terengah-engah, tapi setidaknya ia sampai ke tujuan dengan berlari, bukan dengan menggelinding. 

Dari kejauhan, ia menatap Kaku (yang masih mencoba berdiri) dan Kutik (yang masih terus tertawa). Horas juga suka pada Kutik dan ia mungkin akan melakukan kesalahan yang sama seperti Kaku seandainya ia tidak menggunakan kacamata kudanya. Ya, kacamata itulah yang membantunya untuk tetap berkonsentrasi sepanjang lomba.

Horas mengangkat kaki kanannya, ingin berjalan ke arah Kaku. Tapi kawan-kawan dan penghuni hutan lainnya mulai mengerubunginya, sibuk memberinya selamat dan memintanya bercerita tentang perasaannya. Akhirnya Horas pun membatalkan niatnya untuk membantu Kaku.

“Semoga ia baik-baik saja”, gumamnya.

04.35

MIMPI

Semalam aku bermimpi tentang taman cinta
Ternyata taman cinta tak berbentuk istana
Juga harumnya tak semerbak wangi melati
Tak juga menyapa maupun tersenyum


Inikah taman cinta yang ku harapkan
Manakah bidadari-bidadari cantik dengan senyum indah itu
Aku merasa asing 
Hanya ada dentingan nyayian suara alam
Dan ditemani suara gemertak retak suara hati

Inikah cinta yang dinyanyikan insan manusia
Aku gamang dengan diriku yang merindukan buluh perindu
Semuanya tak begitu jelas dan tersamarkan
Dimanakah dirimu yang katanya menyambutku.

00.48

persahabatan

Sepatah Kata Buat Sahabatku
Author: whandie


Bisik jiwa tlah terputus dalam satu hembusan nafas
Janji suci tlah kau ingkari tuk bersama
Dalam tawa dan duka
Yakinlah selalu … sobat
Bawa segala luka yang menyobek hatimu
Adalah pisau yang mengalir di setiap tetes darahku
Kesedihan yang nampak di raut mukamu
Adalah kepedihan terdalamku
Ketidakramahan dirimu adalah penyobek hatiku
Taukah kau sobat?
Bahwa secercah tawa yang dulu slalu menghiasi wajahmu
Kini tlah pudar dan bukan lagi
Kebanggaan dalam tali hati antara kau dan aku
Kini kau telah melepas jemari itu
Padahal aku rapuh tanpa tangan itu
Aku ingin kau selalu menjaga dan melindungiku
Sobat …
Sebuah tamparan yang selalu kudapat bila kusalah
Sebuah bimbingan yang selalu merangkulku bila kulemah
Kini tak akan pernah kudapati lagi
Kemana aku harus mencari itu semua?
Kau pergi tanpa mengucap sepatah kata pun
Kau telah memutus persahabatan itu
Persahabatan yang suci
Kini tlah kau nodai dengan kebungkaman, kebohongan, dan kebosanan
Semuanya penuh kepura-puraan
Kau jadikan persahabatan
Sebagai tempat berlabuh
Tuk mencari pengalaman kehidupan
Kenapa kau lakukan ini?
Ku diam dalam kebungkaman yang penuh kesakitan
Sedangkan dirimu tertawa penuh keriangan
Lalu kini ku bertanya:
Apa menurutmu seorang sahabat?
And sahabat yang tulus seperti apa?
Kau hanya diam tak bisa menjawab
Sobat …


Maafkan diri ini bila diri ini bersalah
Meski kau telah pergi
Bagiku kau selalu ada dalam hatiku
Karena kau adalah sahabatku
Dari dulu dan sampai kapan pun

EMBUN dipagi hari
Author: whandie


Dahan hati yg dulu lapuk
Kini tiada lagi
Musnah bersama angan dan angin malam
Hadirmu bagai embun di pagi hari
Sejukkan jiwa yg lara
Ijinkan aku merawat hatimu....

Rinai hujan malam ini, baluti hati yg sepi
Ku ingin pergi melangkah mencari bahagia sejati
Meski lelah ini kubawa sampai mati
Kukan terus berjalan telusuri sepi

Pandangi bulan diatasmu
Meski tinggi tuk digapai
Namun cahayanya menerpa wajahmu
Kujauh darimu, namun cahaya kasihku ‘gak akan pudar menerpa hatimu...

Riak ombak hempaskan semua pilu dlm hatiku
Hadirmu bagai samudera antarQ gapai citaQ
Meski badai menghadang
Namun cengkeram kasihmu slalu lindungi Q

Gerimis senja antar Q mengenangmu
Melewati hari bersama dalam kesedihan yg tak pernah usai
Album ini kan slalu ada dlm hatiQ

Ketika kebahagiaan datang menjemputmu
Biarlah malam tempatku berkeluh
Kan kuceritakan padanya akan sahabat terbaikku

Kusandarkan lelah ini pada dinding malam
Kuberjanji pada bintang kan slalu menemani dirimu, sahabatku

Dari ujung kaki hingga ujung rambut aku mengagumimu
Tidak hanya wajah tapi hatimu brsih bagai sutra
Q ‘gak akan sia2kan apa yg Tuhan ‘dah beri
Tuhan memberiku sodara skaligus sahabat sejati
Jiwa dan raga ini sudah kuberikan untukmu
Biarlah kelak Tuhan pula yg mengambilnya darimu...

Dlm kepedihan yg tak bertepi, ijinkan kubersandar dicengkramanMu
Dlm kegelisahan yg membelenggu jiwa, ijinkan aku memeluk AsmaMu
Dlm getir kehidupankanku, ijinkan aku bersujud menyembahMu
Dlm putus asa dan kehampaan, biarkan Engkau mengambil nyawaku...
Tuhan, ampuni dosaku....

Maafkan aku kawan
Aku tdk bisa lama mendampingimu
Meski hatiku tak pernah pergi jauh
Tapi....
Aku slalu berdoa untuk sukses dan bahagiamu
Takkan ada lagi yg kan mengganggu tidurmu
Meski hanya sekejap
Jalani hari bersamamu
Adalah saat terindah dlm hidupku
Slamat tinggal sahabat
Doaku menyertai langkahmu....

Jika kamu bermimpi indah mungkin itu karena Q
Jika kamu melihat bintang bersinar terang ingatlah Q
Jika sedih menyelimuti hatimu kan kuhapus dengan seulas senyumQ yg paling manis

Senja menanti malam memeluknya
Merindu angin membelainya dan mengharap awan mengayun tidurnya
Meski daun di pohon hati tlah berguguran
Senja setia temani ombak lautan

Ketika malam merangkak tinggalkan rembulan,
Kumasih disini bersama angan
Ketika wajahmu pergi tinggalkanku, kutetap disini menanti pagi
Sampai lelah membawaku pergi
Ku tak pernah berhenti menunggumu kembali
Meski kepalsuan memaksamu untuk memilih
Ku kan tetap disini memeluk mimpi.....

Ini sulit u/ kukatakan
Dan ini tak mungkin u/ kuucapkan
Kesalahan slalu datang dan kebenaran tak pernah pergi meninggalkan kita
Awal slalu berat dan akhir tak selamanya manis, maka bersyukurlah atas apa yg terjadi hari ini. Tuhan mencintaimu dan tak pernah berpaling darimu.....

Embun pagi tak pernah lelah menantimu terbangun dr mimpi
Meski pelangi menghalangi dan mentari enggan menyinari
Dia kan slalu hadir disetiap pagi
 
Untuk Seorang Sahabat
Author: whandie


Mungkin waktu kan terus berlalu, membawa buih-buih pergi menjauh. Dan manusia hanyalah butir pasir berserak di hamparan zaman, yang mengikuti kemana angin takdir berhembus. Dan mungkin waktu melapukkan batu, membuat besi menjadi karat; Mengubah dunia menjadi tidak seperti yang kita kira dan angankan. Walau sungguh pun waktu berkuasa, persahabatan sejati takkan mudah pudar olehnya.

Akan kenangan saat mimpi-mimpi bersemi semerbak, dan akan kenangan saat mimpi-mimpi terhempas berkeping di jalan berlubang kehidupan -- dan kau ada di sana sebagai sahabat yang memahami segala keluh kesah. Atas kebaikan yang mungkin tidak kau sadari, oleh sekedar canda yang membuat hidup ini lebih memiliki arti; menjauhkan rasa nyeri sedari.

Dan sahabat, jika apa yang kita miliki memang persahabatan yang tulus, maka ada tali silaturahmi yang mesti kita jaga. Walau jarak merenggangkan ikatan, dan harapan-harapan membawa kita berlayar ke negeri-negeri asing; ketahuilah bahwa ada seorang sahabat yang akan membantumu jika engkau membutuhkannya.

Kado ini tak lebih berharga ketimbang kebaikanmu selama ini. Hanya sekeping tanda mata agar kau tak lupa, bahwa ada – ada bahagia untuk menjadi seorang saudara.

Sahabat
Author: whandie


kau adalah sahabatku teman pelipur laraku
bersamamu aku bisa ber bagi
cerita indah
cerita tentang kegagalanku dan dengan mu pula aku bisa tuangkan segala keluh kesahku..

sahabat…
saat kau sedih aku menangis
saat kau terluka hatiku tercabik
saat kau gundah aku selalu resah

sahabat
dimana jangan kau anggap aku aorang lain a
aku adalah dirimu
aku adalah saudaramu
aku siap korban kan jiwaku agar
kekal persahabatan kita


Puisi sahabat
Author: whandie


Sahabat…
Sahabat terkadang bisa buat kita senang…
Tapi sahabat juga bisa membuat kita terluka…
Dikala engkau senang,…
Dikala engkau sedih,…
Hanya kepadaku engkau bersandar…
Sahabat…,
Kenapa engkau hadir dlm hdupku…
Kenapa engkau membuatku menangis…?
kenapa engkau senyum dlm tangisku…
Begitu mudahnya kau melupakan persahabatan kita…
Sia2 kita bina persahabatankita ini…
Selamat tinggal sahabat sejatiku…


Puisi untuk sahabat
Author: whandie


sahabatku………
seberat apapun masalahmu
sekelam apapun beban hidupmu
jangan pernah berlari darinya
ataupun bersembunyi
agar kau tak akan bertemu dengannya
atau agar kau bisa menghindar darinya
karena sahabat…..
seberapa jauhpun kau berlari
dan sedalam apapun kau bersembunyi
dia pasti akan menemuimu
dalam sebuah episode kehidupanmu
sahabatku……
alangkah indahnya bila kau temui ia dengan dada yang lapang
persilahkan ia masuk dalam bersihnya rumah hati
dan mengkilapnya lantai nuranimu
hadapi ia dengan senyum seterang mentari pagi
ajak ia untuk menikmati hangatnya teh kesabaran
ditambah sedikit penganan keteguhan
sahabat…….
dengan begitu
sepulangnya ia dari rumahmu
akan kau dapati
dirimu menjadi sosok yang tegar
dalam semua keadaan
dan kau pun akan mampu dan lebih berani
untuk melewati lagi deraan kehidupan
dan yakinlah sahabat……..
kaupun akan semakin bisa bertahan
kala badai cobaan itu menghantam

00.48

Sepatah Kata Buat Sahabatku
Author: whandie

Bisik jiwa tlah terputus dalam satu hembusan nafas
Janji suci tlah kau ingkari tuk bersama
Dalam tawa dan duka
Yakinlah selalu … sobat
Bawa segala luka yang menyobek hatimu
Adalah pisau yang mengalir di setiap tetes darahku
Kesedihan yang nampak di raut mukamu
Adalah kepedihan terdalamku
Ketidakramahan dirimu adalah penyobek hatiku
Taukah kau sobat?
Bahwa secercah tawa yang dulu slalu menghiasi wajahmu
Kini tlah pudar dan bukan lagi
Kebanggaan dalam tali hati antara kau dan aku
Kini kau telah melepas jemari itu
Padahal aku rapuh tanpa tangan itu
Aku ingin kau selalu menjaga dan melindungiku
Sobat …
Sebuah tamparan yang selalu kudapat bila kusalah
Sebuah bimbingan yang selalu merangkulku bila kulemah
Kini tak akan pernah kudapati lagi
Kemana aku harus mencari itu semua?
Kau pergi tanpa mengucap sepatah kata pun
Kau telah memutus persahabatan itu
Persahabatan yang suci
Kini tlah kau nodai dengan kebungkaman, kebohongan, dan kebosanan
Semuanya penuh kepura-puraan
Kau jadikan persahabatan
Sebagai tempat berlabuh
Tuk mencari pengalaman kehidupan
Kenapa kau lakukan ini?
Ku diam dalam kebungkaman yang penuh kesakitan
Sedangkan dirimu tertawa penuh keriangan
Lalu kini ku bertanya:
Apa menurutmu seorang sahabat?
And sahabat yang tulus seperti apa?
Kau hanya diam tak bisa menjawab
Sobat …


Maafkan diri ini bila diri ini bersalah
Meski kau telah pergi
Bagiku kau selalu ada dalam hatiku
Karena kau adalah sahabatku
Dari dulu dan sampai kapan pun

EMBUN dipagi hari
Author: whandie

Dahan hati yg dulu lapuk
Kini tiada lagi
Musnah bersama angan dan angin malam
Hadirmu bagai embun di pagi hari
Sejukkan jiwa yg lara
Ijinkan aku merawat hatimu....

Rinai hujan malam ini, baluti hati yg sepi
Ku ingin pergi melangkah mencari bahagia sejati
Meski lelah ini kubawa sampai mati
Kukan terus berjalan telusuri sepi

Pandangi bulan diatasmu
Meski tinggi tuk digapai
Namun cahayanya menerpa wajahmu
Kujauh darimu, namun cahaya kasihku ‘gak akan pudar menerpa hatimu...

Riak ombak hempaskan semua pilu dlm hatiku
Hadirmu bagai samudera antarQ gapai citaQ
Meski badai menghadang
Namun cengkeram kasihmu slalu lindungi Q

Gerimis senja antar Q mengenangmu
Melewati hari bersama dalam kesedihan yg tak pernah usai
Album ini kan slalu ada dlm hatiQ

Ketika kebahagiaan datang menjemputmu
Biarlah malam tempatku berkeluh
Kan kuceritakan padanya akan sahabat terbaikku

Kusandarkan lelah ini pada dinding malam
Kuberjanji pada bintang kan slalu menemani dirimu, sahabatku

Dari ujung kaki hingga ujung rambut aku mengagumimu
Tidak hanya wajah tapi hatimu brsih bagai sutra
Q ‘gak akan sia2kan apa yg Tuhan ‘dah beri
Tuhan memberiku sodara skaligus sahabat sejati
Jiwa dan raga ini sudah kuberikan untukmu
Biarlah kelak Tuhan pula yg mengambilnya darimu...

Dlm kepedihan yg tak bertepi, ijinkan kubersandar dicengkramanMu
Dlm kegelisahan yg membelenggu jiwa, ijinkan aku memeluk AsmaMu
Dlm getir kehidupankanku, ijinkan aku bersujud menyembahMu
Dlm putus asa dan kehampaan, biarkan Engkau mengambil nyawaku...
Tuhan, ampuni dosaku....

Maafkan aku kawan
Aku tdk bisa lama mendampingimu
Meski hatiku tak pernah pergi jauh
Tapi....
Aku slalu berdoa untuk sukses dan bahagiamu
Takkan ada lagi yg kan mengganggu tidurmu
Meski hanya sekejap
Jalani hari bersamamu
Adalah saat terindah dlm hidupku
Slamat tinggal sahabat
Doaku menyertai langkahmu....

Jika kamu bermimpi indah mungkin itu karena Q
Jika kamu melihat bintang bersinar terang ingatlah Q
Jika sedih menyelimuti hatimu kan kuhapus dengan seulas senyumQ yg paling manis

Senja menanti malam memeluknya
Merindu angin membelainya dan mengharap awan mengayun tidurnya
Meski daun di pohon hati tlah berguguran
Senja setia temani ombak lautan

Ketika malam merangkak tinggalkan rembulan,
Kumasih disini bersama angan
Ketika wajahmu pergi tinggalkanku, kutetap disini menanti pagi
Sampai lelah membawaku pergi
Ku tak pernah berhenti menunggumu kembali
Meski kepalsuan memaksamu untuk memilih
Ku kan tetap disini memeluk mimpi.....

Ini sulit u/ kukatakan
Dan ini tak mungkin u/ kuucapkan
Kesalahan slalu datang dan kebenaran tak pernah pergi meninggalkan kita
Awal slalu berat dan akhir tak selamanya manis, maka bersyukurlah atas apa yg terjadi hari ini. Tuhan mencintaimu dan tak pernah berpaling darimu.....

Embun pagi tak pernah lelah menantimu terbangun dr mimpi
Meski pelangi menghalangi dan mentari enggan menyinari
Dia kan slalu hadir disetiap pagi
Puisi Persahabatan | Komentar (0)
Untuk Seorang Sahabat
Author: whandie

Mungkin waktu kan terus berlalu, membawa buih-buih pergi menjauh. Dan manusia hanyalah butir pasir berserak di hamparan zaman, yang mengikuti kemana angin takdir berhembus. Dan mungkin waktu melapukkan batu, membuat besi menjadi karat; Mengubah dunia menjadi tidak seperti yang kita kira dan angankan. Walau sungguh pun waktu berkuasa, persahabatan sejati takkan mudah pudar olehnya.

Akan kenangan saat mimpi-mimpi bersemi semerbak, dan akan kenangan saat mimpi-mimpi terhempas berkeping di jalan berlubang kehidupan -- dan kau ada di sana sebagai sahabat yang memahami segala keluh kesah. Atas kebaikan yang mungkin tidak kau sadari, oleh sekedar canda yang membuat hidup ini lebih memiliki arti; menjauhkan rasa nyeri sedari.

Dan sahabat, jika apa yang kita miliki memang persahabatan yang tulus, maka ada tali silaturahmi yang mesti kita jaga. Walau jarak merenggangkan ikatan, dan harapan-harapan membawa kita berlayar ke negeri-negeri asing; ketahuilah bahwa ada seorang sahabat yang akan membantumu jika engkau membutuhkannya.

Kado ini tak lebih berharga ketimbang kebaikanmu selama ini. Hanya sekeping tanda mata agar kau tak lupa, bahwa ada – ada bahagia untuk menjadi seorang saudara.

Sahabat
Author: whandie

kau adalah sahabatku teman pelipur laraku
bersamamu aku bisa ber bagi
cerita indah
cerita tentang kegagalanku dan dengan mu pula aku bisa tuangkan segala keluh kesahku..

sahabat…
saat kau sedih aku menangis
saat kau terluka hatiku tercabik
saat kau gundah aku selalu resah

sahabat
dimana jangan kau anggap aku aorang lain a
aku adalah dirimu
aku adalah saudaramu
aku siap korban kan jiwaku agar
kekal persahabatan kita


Puisi sahabat
Author: whandie

Sahabat…
Sahabat terkadang bisa buat kita senang…
Tapi sahabat juga bisa membuat kita terluka…
Dikala engkau senang,…
Dikala engkau sedih,…
Hanya kepadaku engkau bersandar…
Sahabat…,
Kenapa engkau hadir dlm hdupku…
Kenapa engkau membuatku menangis…?
kenapa engkau senyum dlm tangisku…
Begitu mudahnya kau melupakan persahabatan kita…
Sia2 kita bina persahabatankita ini…
Selamat tinggal sahabat sejatiku…


Puisi untuk sahabat
Author: whandie

sahabatku………
seberat apapun masalahmu
sekelam apapun beban hidupmu
jangan pernah berlari darinya
ataupun bersembunyi
agar kau tak akan bertemu dengannya
atau agar kau bisa menghindar darinya
karena sahabat…..
seberapa jauhpun kau berlari
dan sedalam apapun kau bersembunyi
dia pasti akan menemuimu
dalam sebuah episode kehidupanmu
sahabatku……
alangkah indahnya bila kau temui ia dengan dada yang lapang
persilahkan ia masuk dalam bersihnya rumah hati
dan mengkilapnya lantai nuranimu
hadapi ia dengan senyum seterang mentari pagi
ajak ia untuk menikmati hangatnya teh kesabaran
ditambah sedikit penganan keteguhan
sahabat…….
dengan begitu
sepulangnya ia dari rumahmu
akan kau dapati
dirimu menjadi sosok yang tegar
dalam semua keadaan
dan kau pun akan mampu dan lebih berani
untuk melewati lagi deraan kehidupan
dan yakinlah sahabat……..
kaupun akan semakin bisa bertahan
kala badai cobaan itu menghantam

00.41

25 trik menghadapi UAN

Kelulusan dalam ujian nasional tidak hanya ditentukan kesiapan dan kesigapan kita menjawab soal-soal ujian dalam waktu 120 menit. Butuh waktu dan persiapan mantap untuk dapat lulus dengan hasil terbaik . Dalam tulisan, penulis menyajikan tips persiapan dan juga tips menghadapi ujian di hari H. Kedua puluh lima langkah yang dituliskan berikut merupakan tips yang dapat Anda pratikkan dengan mudah. Tips tersebut sebagian merupakan hal-hal sederhana yang kadang kala dilupakan. Langkah-langkah persiapan ujian ini dibagi menjadi 3 tahap sebagai berikut.A. Saat Ini hingga tiga hari menjelang hari H

1. Belajar dengan cara terbaik sesuai dengan gaya belajar Anda.

2. Perbanyak berkonsultasi dengan guru mata pelajaran dan berdiskusi dengan teman mengenai materi yang Anda rasa belum kuasai.

3. Ikuti kegiatan bimbingan belajar jika memungkinkan dari sisi waktu dan biaya.

4. Miliki panduan materi, soal-soal UN tahun sebelumnya, dan prediksi soal beserta pembahasannya.

5. Ikuti program persiapan belajar yang disiapkan oleh sekolah. Misalnya, bimbingan belajar sore hari.

6. Ikuti try out yang biasanya dilakukan lembaga bimbingan belajar atau Praujian yang biasa di programkan sekolah.

7. Berlatihlah menyelesaikan soal-soal UN atau soal prediksi UN dan periksa sendiri jawaban Anda dengan mencocokkan kunci jawaban yang biasanya tersedia.

8. Siapkan perlengkapan ujian yang Anda butuhkan, seperti pensil, mistar, dan penghapus.

9. Jaga kesehatan agar tetap fit dengan berolah raga dan mengonsumsi makanan bergizi.

10. Berdoa agar dapat lulus UN dan minta didoakan kepada orang tua dan keluarga dekat lainnya.

B. Tiga hari hingga satu hari menjelang hari H

11. Kurangi kegiatan belajar Anda, cukup mengulangi kembali beberapa materi yang Anda anggap perlu. Bahkan jika Anda sudah yakin menguasai materi pelajaran, hentikan saja kegiatan belajar Anda dan manfaatkan waktu untuk istirahat.

12. Bacalah dan ketahui dengan jelas aturan-aturan yang diberlakukan dalam seperti tata tertib pelaksanaan UN.

13. Perbanyak kegiatan hiburan dan kegiatan bersenang-senang lainnya sehingga perasaan Anda menjadi rileks dan tidak terbebani.

14. Pastikan Anda mengetahui jadwal mata pelajaran yang diujikan sehingga Anda betul-betul siap menghadapinya.

15. Periksa kembali perlengkapan belajar Anda. Jika ada yang belum lengkap segera lengkapi.

C. Pada hari H

16. Tidurlah lebih cepat dari biasanya agar fisik Anda prima dan tidak mengantuk saat ujian berlangsung.

17. Siapkan alat tulis menulis yang Anda siapkan pada saat ujian, kartus tes, papan pengalas, dan jam tangan (jika ada) sebelum tidur.

18. Bangun pagi-pagi. Jangan lupa sarapan dan meminta restu kedua orang tua sebelum berangkat ke sekolah.

19. Usahakan tiba di lokasi ujian paling lambat 30 menit sebelum ujian dimulai.

20. Jangan lupa membaca doa sebelum memulai menjawab soal.

21. Santai saja, jangan terbebani/tegang pada saat menjawab soal-soal ujian. Tanamkan optimisme dan kepercayaan diri bahwa Anda bisa menjawab dengan benar. Ingat ketegangan dapat membuyarkan konsentrasi Anda!

22. Jaga Lembar Jawaban Komputer Anda agar tetap bersih, tidak terlipat, jangan sama sekali di corat-coret.

23. Kontrol waktu Anda, jangan sampai waktu berakhir tetapi pekerjaan Anda belum selesai. Jika tidak memiliki jam tangan dan pengawas tidak menyampaikan, jangan ragu untuk bertanya kepada pengawas mengenai waktu yang masih tersisa.

24. Periksa kembali jawaban dan data diri Anda sebelum menyerahkan LJK ke pengawas. Pastikan bahwa data diri Anda (nama, nomor ujian, kode sekolah, dan lainnya) terisi dengan benar. Begitu pula pastikan bahwa semua soal telah terjawab.

25. Pastikan LJK Anda telah diterima pengawas sebelum meninggalkan ruangan ujian.

Jika Anda menganggap cara bisa dilakukan silakan dipratikkan. Selamat, semoga lulus ujian!

01.07

My poem

S y a i r - S y a i r K l a s i k A b a d 2 1


CINTA ABADI



Dunia fana penuh cinta semu

Apa dicinta kan berpisah darimu

Walau t’lah lama bersatu

Seiring bergulirnya waktu



Dunia fana kosong cinta sejati

Cinta kepada Yang Mahasuci

Menghunjam dalam di lubuk hati

Tetap abadi di hati yang suci



Al-Himaone (2000)





NASIHAT JIWA



Bangkitlah jiwa yang tertantang

Bersemangatlah jiwa yang berjuang

Bergolaklah jiwa yang berperang

Bergembiralah jiwa yang menang

Berbahagialah jiwa yang tenang



Al-Himaone (2000)






ISTIQOMAH



Dunia membuat lalai

Nikmat sesaat dicari

Nikmat abadi diabai

Sesal kemudian digapai



Berat rasa cobaan

Sukar rasa ujian

Getir rasa perjuangan

Hanya sementara terasakan



Lapang rasa dada

Ridha rasa jiwa

Manis rasa surga

Dirasakan selamanya



Al-Himaone (2001)





JIWA SEMPURNA




Jiwa-jiwa dilahirkan sempurna

Jiwa dikotorkan menjadi durhaka

Jiwa disucikan menjadi taqwa

Itulah ketetapan Yang Mahakuasa



Kedurhakaan dan ketaqwaanan

Dua sisi yang bertentangan

Diilhamkan dalam penciptaan

Sebagai cobaan bagi setiap insan